Sejarah

Sejarah Laboratorium Leksikologi dan Leksikografi

‘Kata’ disebut-sebut sesuatu yang selalu mengandung misteri yang menantang para peneliti meneroka misteri kata dalam bahasa. Maka ilmu tentang ‘kata’ disebut leksikologi, yakni ilmu yang meneliti makna, hakekat, organisasi, dan asal-usul kata dalam bahasa; serta bidang kegiatan untuk menginventarisasikan kata-kata secara sistematis dalam bentuk glosarium, kamus, tesaurus, atau ensiklopedia disebut leksikografi.

Definisi yang disebutkan di atas adalah dasar pembentukan Laboratorium Leksikologi Leksikografi (awalnya bernama Pusat Leksikologi dan Leksikografi/PLL Fakultas Sastra UI) yang dibentuk dengan SK Dekan Fakultas Sastra Universitas Indonesia No. 2573/PT02.H4.FS/Q/1997, tanggal 14 Juli 1997. Badan ini bertujuan untuk menjaring, menghimpun, mendidik, dan mengembangkan kepakaran dalam bidang leksikologi dan leksikografi mengingat para ahli bahasa di lingkungan Fakultas Sastra pada saat itu telah aktif dan giat dalam pengembangan perkamusan dan peristilahan, baik dalam kegiatan praktis, maupun dalam kegiatan ilmiah di dalam dan luar negeri.

PLL sebagai badan baru pada tahun 1997 memiliki tradisi keilmuan yang cukup panjang hingga saat ini. Pada tahun 2007, PLL berganti nama menjadi Laboratorium Leksikologi dan Leksikografi (LLL) tepatnya pada tanggal 16 Agustus 2017 melalui SK Dekan FIB UI No. 729/PT02.H4.FIB/2007 pasal 8,Pusat riset kata yang telah menjadi laboratorium diintegrasikan ke dalam Departemen Linguistik FIB UI. Dengan semangat yang sama laboratorium tersebut berkonsentrasi kegiatan konsultasi, pelatihan, penyebaran informasi, penerbitan, dan penelitian bidan peristilahan, perkamusan, dan etimologi.

Anda penasaran dengan kisah di balik pendirian Laboratorium Leksikologi dan Leksikografi FIB UI?

Berawal dari proyek pengkajian Bahasa Indonesia secara etimologis di Eropa, proyek tersebut bersala dari penelitian mandiri yang dilakukan oleh para ahli bahasa di Eropa. Sebut saja seorang pakar etimologi Bahasa Indonesia berkebangsaan Belanda, C.D. Grijns memperkenalkan para ahli etimologi yang melakukan kajian di Hindia Belanda pada awal abad 20. Tersebutlah Dr. Ph.S.C. van Ronkel yang meneliti kata-kata Tamil yang ada dalam Bahasa Melayu. Pakar lainnya adalah Prof. J. Gonda dari Utrecht, Belanda, yang meneliti pengaruh Bahasa Sanskrit terhadapa bahasa-bahasa di Indonesia. Peneliti lainnya adalah Prof. Luigi Santa Maria dari Napoli, Italia, meneliti kata-kata Portugis yang diserap dalam Bahasa Indonesia.

Sampai tahun tahun 70-an belum ada peneliti mandiri lain yang menerbtkan hasil pengkajiannya terhadap Bahasa Indonesia di bidang etimologi. Ketika dilangsungkan Kongres Orientalis di Paris tahun 1973 dibentuk panitia kecil yang melahirkan Indonesian Etymoligical Project (IEP). Tujuan proyek ini, menyusun beberapa daftar kata Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa-bahasa nonAustronesia, seperti Bahasa Arab, Bahasa Cina, Bahasa Sansekerta, Bahas Belanda, dan Bahasa Portugis. Pada akhir poryek ini, daftar-daftar itu digabungkan untuk membentuk sebuah kamus etimologi tentang kata serapan dalam Bahasa Indonesia.

Panitia IEP terdiri dari Denys Lombard (Paris, Prancis), Luigi Santa Maria (Napoli, Italia), Russel Jones (Londo, Inggris). Selang beberapa tahun kemudian C.D. Grijns (Leiden, Belanda) bergabung dalam kepanitiaan IEP. Pada tahun 1996, Harimurti Kridalaksana bergabung dalam kelompok tersebut.
Pada tahun 1997 ketika IEP hampir menyelesaikan pekerjaannya, IEP dihadapkan dengan kenyataan bahwa beberapa anggotanya telah meninggal dunia. Anggota lainnya pun telah mencapai usia 70an. Maka panitia IEP berkeinginan memindahkan kegiatan IEP ke Indonesia karena pada saat itu anggota termudanya adalah Prof. Harimurti Kridalaksana dari Indonesia.

Gayungpun bersambut, Fakultas Sastra Universitas Indonesia (sekarang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya) pada 16 Agustus 1997 menyetujui pendirian Pusat Leksikologi dan Leksikografi disingkat PLL (sekarang menjadi Laboratorium Leksikologi dan Leksikografi/LLL). Pada tanggal 18 Desember 1997 secara resmi ditandatangani pernyataan bersama yang meneguhkan dan memperinci penyerahan bakal naskah serta kerjasama antara IEP dan PLL. Panitia IEP yang diwakili oleh almarhum Dr. C.D. Grijns, sedangkan PLL diwakili oleh ketuanya Prof. Dr. Harimurti Kridalaksana. Pengerjaan penyatuan daftar-daftar kata serapan dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia dilakukan oleh PLL dengan bantuan program komputer dari IEP. Pemegang tongkat estafet kepemimpinan PLL pun telah berganti beberapa kali, yaitu pada tahun 2008–2014 dipegang oleh Prof. Hermina Sutami, Guru Besar Linguistik – Program Studi Cina FIB UI, dilanjutkan oleh Dr. Lilie Suratminto, Program Studi Belanda, pada tahun 2014–sekarang.

Menyusul pembentukan PLL, pada tahun 1998, bulan Mei, PLL menginisiatif penerbitan lembaran berita komunikasi antar bahasawan yang memuat pelbagai artikel seperti berita bahasa, berita buku, berita tentang tokoh bahasa. Lahirlah KATA yang sejak kelahirannya rutin terbit setiap bulan April dan Oktober. Dalam perjalanannya, KATA ditopang oleh para pengajar dan mahasiswa di FSUI – FIBUI. Kontributor dan dewan redaksinya pun silih berganti “datang” dan “pergi”. Tercatat nama-nama besar yang pernah bergabung di PLL seperti Prof. Dr. Ayatrohaedi (almarhum), Prof. Harimurti Kridalaksana, Dr. Sri Sukesi Adiwimarta, dilanjutkan oleh tunas-tunas muda seperti Prof. Hermina Sutami, Dr. Lilie Suratminto, I Made Suparta, M.Hum, Munawar Holil, M.Hum, Ratnawati R, M.Hum, Novika Stri Wrihatni, M.Hum, Nazarudin, M.Hum, Arif Budiman, M.A., Agni Malagina, M.Hum, Agustini, M.A., Alicia Irzanova, S.Hum, Agung Prasetia, S.Hum. Kontributornya pun mencakup peneliti dan pengamat budaya di dalam dan luar negeri. KATA pun hadir untuk memenuhi dahaga para pecinta ‘kata’. Setiap pengurus PLL – LLL selalu mencoba mencari terobosan baru dalam menyebarkan pengetahuan dan informasi kebahasaan kepada masyarakat melalui penerbitan KATA dan penerbitan kamus serta buku. Tercatat beberapa penerbitan ilmiah LLL adalah sebagai berikut:

  1. 1997 – sekarang Lembaran berita “Kata” terbit April dan Oktober setiap tahun.
  2. 1997 Kamus Mandarin-Indonesia, Harimurti Kridalaksana (penyunting).
  3. 1998 Introducton to Word Formation and Word Classes in Indonesian, Harimurti Kridalaksana (pengarang), publikasi no. 1.
  4. 2004 Rintisan Kajian Leksikologi dan Leksikografi, Lilie Suratminto dan Munawar Holil (penyunting), publikasi no. 2.
  5. 2005 Kamus Dasar Mandarin-Indonesia, Hermina Sutami (penyusun), publikasi no. 3.
  6. 2005 Ungkapan Fatis dalam Pelbagai Bahasa, Hermina Sutami (penyunting), publikasi no. 4.
  7. 2005 Mongin-Ferdinand de Saussure (1857-1913), Harimurti Kridalaksana (penyusun).
  8. 2006 Bahasa Indonesia Dewasa Ini, Hermina Sutami dan Agni Malagina (penyunting), publikasi no. 5.
  1. 2007 Kumpulan makalah Seminar Perkembangan dan Pengembangan Kosakata dalam Bahasa 
Indonesia yang diadakan Desember 2005.
  2. 2008 Koleksi Sepuluh Tahun Pertama (1998-2008) 
Lembaran Berita Kata .
  3. 2009 Seminar 2005: Perkembangan dan 
Pengembangan Kosakata Indonesia Dewasa Ini. Hermina Sutami dan Novika Stri Wrihatni (penyunting), akan terbit sebagai publikasi no. 6.
  4. 2009 Masa-Masa Awal Bahasa Indonesia. Harimurti Kridalaksana (penulis) akan terbit sebagai publikasi no. 7

Demikianlah sekelumit tentang kisah di balik pendirian Laboratorium Leksikologi dan Leksikografi. Di dalamnya tak hanya disinggahi oleh para peneroka kebahasaan namun juga ramai disesaki oleh ahli bidang lain yang tertarik untuk menyigi KATA. Peran Prof. Harimurti Kridalaksana yang telah mendirikan PLL pada tahun 1997 sangat besar dan membantu para civitas akademik FIB UI dan para pecinta KATA di institusi pendidikan dan institusi lainnya baik dalam dan luar negeri untuk mengatualisasikan pemikirannya di bidang leksikologi dan leksikografi.

Salam hangat, LLL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *